Salah satu punggawa Liverpool yang baru-baru ini berhasil menghantarkan timnas Kroasia melaju hingga ke babak final di ajang Piala DUnia yang di selenggarakan di Russia meskipun harus takluk dengan kedudukkan akhir 2-4 ketika bertemu dengan Prancis mencoba mengungkapkan masa lalunya yang cukup sulit bertahan hidup dikarenakan peperangan.
Pemain yang di maksud bernama Dejan Lovren yang kini menjadi bek andalan Kroasia dan juga di skuad asuhan Jurgen Klopp mengatakan bahwa cukup pahit dan sangat sulit bagi dirinya dan kluarga untuk bisa mengungsi dan bertahan di negara membuat klub The Reeds cukup peduli terhadap nasib para pengungsi di dunia saat ini.
Seperti yang diketahui bahwa sejatinya negara Bosnia Herzegovina merupakan tanag kelahiran punggawa berusia 29taun tersebut akantetapi perang yang cukup gencar di lakukan antar etniz pada tahun 1992 hinggga tahun 1995membuat sang pemain merasa tak aman lagi untuk bertahan di Bosnia.
Pastinya para skuad Kroasia di masil kecilnya mempunyai banyak kenangan tak mungkin bisa terlupakan atas kejadian yang dialmi mereka dan membuat mereka semakin cinta kepada negara meskipun tak mampu menghantarkan Krosia menjadi jawara dunia tahun ini namun ini merupakan final perdana bagi kami dan kami sangat bahagia menjalaninya,” ungkap mantan bek skuad Southampton tersebut.
Saya sangat sedih dan terharu jika mendengar peperangan yang terjadi saat ini membuat saya selalu melakukan kampanye anti perang agar bisa melihat dunia ini menjadi damai dan sepak bola salah satu cara agar bisa menyatukan seluruh etnis di dunia ini,”pungkas Lovren.