Semifinal Guinness International Champions Cup 2013 yang dimainkan di Amerika Serikat terlihat hanya menyisakan empat tim Eropa. Dimana diantaranya adalah Chelsea, Real Madrid, Everton dan AC Milan. Chelsea berhadapan dengan Milan sementara Everton akan berhadapan dengan Real Madrid. Dua wakil asal Inggris yang berhadapan dengan wakil dari Spanyol dan Italia ini harus berjuang ekstra keras guna melaju ke babak final.
Sayangnya salah satu wakil Inggirs harus mengakui kehebatan tim lawan. Ya, Everton adalah tim yang dimaksudkan itu. Tim besutan Roberto Martinez ini terlihat sedikit kewalahan saat berhadapan dengan Los Merengues meskipun pasukan Martinez masih bisa menahan sedikit laju serangan Madrid sehingga The Toffees hanya mengalami kebobolan dua gol. Hal ini pun membuat Madrid lolos ke partai puncak dengan menghadapi salah satu pemenang antara Chelsea kontra Milan.
Tidak lama berselang setelah laga Madrid lawan Everton. Laga Chelsea yang berhadapan dengan Milan pun dimainkan hingga akhirnya The Blues pun berhasil mengkanvaskan wakil Italia itu dengan margin dua gol. Dua gol Chelsea itu dilesakkan oleh De Bruyne dan Schurrle. Kemenangan pasukan Mou pun membuat Mou memiliki kans untuk kembali menemui mantan pasukannya di Madrid dulu. Ya, Mou akan bertemu kembali dengan Madrid namun kali ini sebagai lawan.
Laga yang dimainkan di MetLife Stadium ini, Mou menurunkan banyak pemain inti. Sementara Il Diavolo Rosso terlihat berusaha kembali menduetkan Mario Balotelli dengan Stephan El Shaarawy di lini depan guna memberi ketajaman bagi Milan yang dirasa sudah semakin kurang maksimal performanya. Permainan impresif berhasil ditampilkan oleh kedua tim di awal laga. Sayangnya hingga setengah jam pertandingan dimainkan tidak ada gol yang tercipta.
Baru setelah melewati setengah jam laga dimainkan gol pun lahir. De Bruyne berhasil menyarangkan gol ke dalam gawang Abiatti. Chelsea pun unggul 1 gol atas Milan. Sayangnya gol Chelsea itu bertahan hingga turun minum babak pertama karena pasukan Allegri gagal menyamakan kedudukan. Laga babak kedua berjalan jauh lebih lambat karena Chelsea menurunkan sedikit tempo permainan mereka. Jelang peluit panjang dibunyikan, Schurrle berhasil menambah keunggulan Chelsea menjadi dua gol. Chelsea pun memenangkan pertandingan kontra Milan karena Milan tidak mampu membalas satu gol pun.(SC)