Kemapanan dan juga tangan dingin Andre Villas Boas sebelumnya memang sempat dipertanyakan. Dikatakan demikian karena sebelumnya Andre Villas Boas merupakan pelatih kepala di salah satu tim raksasa Eropa tepatnya di Portugal. Andre Villas Boas merupakan pelatih FC Porto. Ditangan mantan assisten Jose Mourinho itu FC Porto berhasil diantarkannya untuk menjadi tim tersukses di Portugal selain itu, Porto juga dibawanya untuk mematahkan jumlah kemenangan dalam satu musim milik Mou dulu.
Kehebatannya dalam meracik sebuah strategi apalagi dalam usia yang tergolong masih muda ini membuat Chelsea yang saat itu di tinggalkan oleh Jose Mourinho dan juga beberapa pelatih pengganti yang gagal membantu Chelsea meraih kejayaan pun didatangkan dari FC Porto. Di tangan AVB, begitu sapaan akrab Andre Villas Boas, Chelsea yang diisi oleh sejumlah besar pemain bintang potensial gagal dimaksimalkan kehebatannya.
Penampilan Chelsea pun semakin terpuruk setelah AVB mencoba merubah pola permainan yang dimainkan oleh The Blues. Pola permainan baru yang dikembangkan oleh AVB ternyata tidak dapat berjalan mulus sesuai dengan rencana dan juga perkiraan semula. Permainan yang dimainkan oleh Frank Lampard memang terlihat sangat tajam dan mengerikan jika dilihat dari sisi serang. Namun jika ditelisik dari sisi pertahanan, Chelsea cukup terpuruk.
AVB mengubah pola permainan yang dikembangkan oleh Mou dulu, 4-3-3 menjadi 4-1-2-3. Hal ini membuat lini tengah dan belakang The Blues jadi tidak terkontrol dengan baik. Kemenangan yang diharapkan bakal dapat datang dengan mudah pun urung terjadi dan kerap terlihat Chelsea mengalami kesulitan dalam bermain apalagi memenangkan pertandingan. Kegagalan itu pun membuat Chelsea memecat AVB dan menggantikannya dengan pelatih lain.
Tidak lama setelah AVB dipecat, manajemen Spurs juga memecat Harry Redknapp yang tidak berhasil membantu Spurs dalam meraih gelar meskipun pencapaian yang diperoleh The Lily White itu cukup mentereng di liga domestik dan pentas Eropa tapi manajemen Spurs tidak puas terhadap kinerja Redknapp sehingga memutuskan untuk memecat pelatih berjuluk Houdini itu dan menunjuk AVB sebagai pelatih pengganti.
Di tangan AVB, permainan yang dimainkan pasukan Spurs itu memang terlihat masih menjanjikan dan terlihat tangguh. Tapi tidak seperti kala Redknapp masih menangani Spurs dulu. Untuk itu banyak kalangan yang mulai mempertanyakan kredibilitas AVB sebagai pelatih. Namun manajemen Tottenham masih mempercayakan posisi manajer kepada dirinya. Apakah AVB bakal dapat membantu Spurs melangkah jauh di musim depan dan mencapai ekspektasi yang diinginkan?(SC)